Selasa, 30 Agustus 2011

Hisab dan Hilal

Lebaraaaan..lebaraaan...
Allaaaaahu Akbar Allaaaaaahu Akbar Allaaaaaahu Akbar....
Laaaailaaaahaillallaahuallaahuakbar Allaaaaaahu Akbar Walillaaailham..






   akhirnya setelah berpuasa selama sebulan kita lebaran jugaa..saatnya "SALPEL" (SALam temPEL),gtw diri udh tua juga ahahaha...alhamdulillah yaaah.. #syahrono style kita lebaran juga ..yah meskipun rancu mau lebaran kapan?? berhubung semalem gw nguli alias bantuin babeh beres2 aula di daerah ragunan buat acara halal bihalal,jd gw nontoh deh tuh yg namanya sidang sidang isbat y klo g salah...temen2 sodara pada ikutan ribut dah d bbm gw..katanya lebaran gajadi besok maksudnya tanggal 30/8/2011,di undur jd tanggal 31/8/2011..bah macam mana pula lebaran d undur?? katanya ada ketidak sinkronan antara Hisab dan Hilal makanya dibikin sidang isbat ituu..naah kita cari tau yuk apaan sih Hisab dan Hilal itu..marriiii...

Hisab dan Hilal

Hisab
'Hisab secara harfiah 'perhitungan. Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak (astronomi) untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi. Posisi matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu salat. Sementara posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriyah. Hal ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat muslim mulai berpuasa, awal Syawal (Idul Fithri), serta awal Dzulhijjah saat jamaah haji wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah) dan Idul Adha (10 Dzulhijjah).
Dalam Al-Qur'an surat Yunus (10) ayat 5 dikatakan bahwa Tuhan memang sengaja menjadikan matahari dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya. Juga dalam Surat Ar-Rahman (55) ayat 5 disebutkan bahwa matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.
Karena ibadah-ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda-benda langit (khususnya matahari dan bulan) maka sejak awal peradaban Islam menaruh perhatian besar terhadap astronomi. Astronom muslim ternama yang telah mengembangkan metode hisab modern adalah Al Biruni (973-1048 M), Ibnu TariqAl KhawarizmiAl Batani, dan Habash.
Dewasa ini, metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi. Berbagai perangkat lunak (software) yang praktis juga telah ada. Hisab seringkali digunakan sebelum rukyat dilakukan. Salah satu hasil hisab adalah penentuan kapan ijtimak terjadi, yaitu saat matahari, bulan, dan bumi berada dalam posisi sebidang atau disebut pula konjungsi geosentris. Konjungsi geosentris terjadi pada saat matahari dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama jika diamati dari bumi. Ijtimak terjadi 29,531 hari sekali, atau disebut pula satu periode sinodik.
jadi intinya hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis dalam menentukan awal bulan baru dalam kalender Hijriyah...

Hilal
Hilal adalah penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).naaah adalagi yang namanya Rukyat yaitu 
aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.
Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). 
Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah jadi 1 bulannya 29 hari (untuk ramadhan kali ini). Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya, brrti 1 bulannya 30 hari (untu
k ramadhan kali ini).

Dewasa ini rukyat juga dilakukan dengan menggunakan peralatan canggih seperti teleskop yang dilengkapi CCD Imaging. namun tentunya perlu dilihat lagi bagaimana penerapan kedua ilmu tersebut.
Pada saat sekitar ijtimak, Bulan tidak dapat terlihat dari bumi, karena permukaan bulan yang nampak dari Bumi tidak mendapatkan sinar matahari, sehingga dikenal istilah Bulan Baru. Pada petang pertama kali setelah ijtimak, Bulan terbenam sesaat sesudah terbenamnya matahari.
Ijtimak merupakan pedoman utama penetapan awal bulan dalam Kalender Hijriyah.
Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan (kalender)tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari.

Gw juga punya beberapa Hadist tentang Hisab,dan Hilal
  1. Dari Abu Hurairah ra, Bahwa Rasulullah SAW telah bersabda Puasalah kamu dengan melihat hilal dan berbukalah kamu(lebaran) dengan melihatnya apabila tertutup awan genapkan syaban menjadi 30 hari(HR Bukhari dan Muslim).
  2. Rasulullah SAW bersabda, Satu bulan itu ada 29 hari maka janganlah kamu puasa kecuali meilhat hilal. namun jika hilal tertutup awan, genapkanlah menjadi 30 hari(HR.Bukhari)
Kalaupun hisab itu akan digunakan maka sifatnya hanya sebagai pengiring pemberi informasi umum tentang dugaan posisi hilan(Bulan Sabit).


okeee akhir kataaa..Taqoballahu minnawaminkum,maaf yaa klo tulisan gw ada yg salah..sesungguhnya gw cuma manusia biasa yang ingin terus belajar...


1 comments:

andiarahman mengatakan...

Haha, ini yang bikin umat muslim suka galau tentang waktu lebaran. Kalau gw mah ikut pemerintah aja dah.

Oiya, main2 lah dur ke http://blog.andiarahman.com

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes